Cari Blog Ini

Minggu, 16 Oktober 2011

Penyajian Data

  Penyajian Data
                       
Presentasi / penyajian data merupakan salah satu kegiatan statistik yang dilakukan setelah tahap pengumpulan dan penataan data.
            Data statistik yang telah dikumpulkan dan diolah / ditata, selanjutnya disajikan dalam bentuk yang mudah dimengerti, sehingga dapat dipergunakan sebagai dasar analisis atau interpretasi data statistik. Bentuk penyajian data tersebut tergantung dari tujuan pengumpulan data dan kepada siapa data tersebut akan disajikan, sehingga perlu dipilih  bentuk penyajian yang sesuai dengan kebutuhan dari pengguna data. Bentuk penyajian data yang ditujukan bagi masyarakat umum, tentunya berbeda dengan bentuk penyajian  data yang ditujukan bagi para peneliti atau ilmuwan. Penyajian data yang ditujukan bagi masyarakat umum harus sederhana serta lebih mudah dipahami dan dimengerti.
            Menurut bentuknya penyajian data dapat dibagi menjadi 4 bagian yaitu :
a.            Penyajian data dalam bentuk  tabel
b.            Penyajian data dalam bentuk  grafik
c.            Penyajian data  dalam bentuk  ukuran-ukuran statistik
d.            Penyajian data dalam bentuk uraian tertulis
            Penyajian data dalam bentuk uraian tertulis biasanya digunakan pada artikel-artikel di majalah atau surat  kabar.

A. Penyajian Tabel
       
Tabel  merupakan  penyajian data dalam bentuk angka-angka yang disusun secara sistematik  menurut  baris dan kolom. Tabel merupakan bentuk yang paling umum dan efektif dalam menyajikan informasi statistik. Tujuan utama dalam penyajian tabel adalah kelengkapan informasi yang disajikan dan mudah dimengerti oleh pengguna data.


            Beberapa jenis penyajian tabel dapat diuraikan berikut ini:
a.            Tabel Satu Arah
Tabel  yang  dirinci menurut 1  (satu)  karakteristik disebut tabel satu arah (one way table).
Contoh :     
Tabel 1. Jumlah Penduduk  menurut Propinsi di Pulau Jawa Tahun 1990
( 000 )
Propinsi
             Jumlah
           Penduduk

(1)
            (2)

   DKI Jakarta
         8.228 

   Jawa Barat
       35.382 

   Jawa Tengah
       28.516 

   DI Yogyakarta
         2.913 

   Jawa Timur
       32.488 

Total
     107.527 

Sumber    :
BPS



Isi sel bernilai 28.516 (kolom 2) merupakan jumlah penduduk di Jawa Tengah sebanyak 28.516.000. Dalam hal ini setiap isi sel hanya menjelaskan kategori tertentu dari satu karakteristik yaitu propinsi.
b.            Tabel Dua Arah
Tabel yang dirinci menurut 2 (dua) karakteristik disebut tabel dua arah (two way table).
      Contoh :
Tabel 2. Pegawai Negeri Sipil menurut Golongan Kepangkatan
dan Jenis Kelamin
Maret 1996

Golongan
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
(1)
(2)
(3)
(4)
I
 432.548
 61.028
 493.576
II
 1.554.239
 992.942
 2.547.181
III
 625.949
 354.827
 980.776
IV
 31.826
 5.955
 37.781
Jumlah
 2.644.562
 1.414.752
 4.059.314
Sumber :
BAKN


Tiap sel menjelaskan rincian dari 2 (dua) karakteristik. Misalnya nilai 5.955 berarti banyaknya PNS yang berjenis kelamin “Perempuan” dan memiliki golongan kepangkatan termasuk “Golongan IV” adalah 5.955 orang.
     
c.            Tabel Tiga Arah
Tabel  yang dirinci menurut 3  (tiga)  karakteristik disebut tabel  tiga  arah (three  way  table).

Contoh :
Tabel 3. Banyaknya Penduduk Kelurahan Taman Sari
Menurut Wilayah RW, Status Warga Negara,
dan Jenis Kelamin, Desember 1995


    WNI

WNA

T o t a l


RW
L
P
L
P
L
P
L+P
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
01
245
375
45
76
290
451
741
02
653
874
87
99
740
973
1.713
03
382
277
126
132
508
409
917
04
75
185
231
224
306
409
715
05
121
137
92
103
213
240
453
Total
1.476
1.848
581
634
2.057
2.482
4.539
Sumber :
Fiktif







Isian sel menjelaskan rincian dari 3 (tiga) karakteristik. Misalnya nilai 874 berarti banyaknya penduduk “Perempuan” , berstatus “WNI”, dan tinggal di wilayah “RW 02” adalah sebanyak 874 orang.

Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Penyusunan Tabel :
a.    Menentukan susunan rincian dalam kolom pertama (stub). Jika  rincian dalam kolom pertama (stub) terlalu  panjang dapat  dibuat  dua  baris tetapi  masih  terpisah  dengan rincian yang lain.
b.    Memeriksa nilai-nilai dalam setiap sel. Bila diperlukan nilai jumlah, maka perlu dikoreksi jumlahnya (terhadap baris maupun kolom). Menyediakan  sub  jumlah bila diperlukan, dan tiap sel dalam  tabel harus ada isian.
c.    Melengkapi bagian-bagian tabel yang lain misalnya, catatan / keterangan, tanda-tanda pengenalan, nomor  kolom,  dan sebagainya.
d.    Judul  tabel  yang dibuat sebaiknya  menjelaskan  seluruh karakteristik  yang ada pada tabel, menunjukkan di mana (tempat) dan kapan (waktu) data yang disajikan  dikumpulkan.

B.  Penyajian Grafik

Penyajian data dalam bentuk grafik merupakan bentuk penyajian data secara fisual. Grafik sangat baik untuk menunjukkan suatu perkembangan dari waktu ke waktu  dan perbandingan antara dua hal atau lebih.  Grafik yang berupa penyajian  fisual,  pada umumnya lebih  mudah   dibaca   dan ditarik  kesimpulannya dibandingkan dengan  penyajian  dalam bentuk  tabel.  Dasar pembuatan grafik  itu  sendiri  adalah data-data yang telah disajikan ke dalam bentuk tabel.  Dalam hal  ini tabel yang akan dibuat  grafiknya  sebaiknya dibatasi  pada  tabel dua arah agar  grafiknya  menarik  dan mudah dibaca.  Jika tabel yang akan dibuat grafiknya merupakan tabel lebih dari dua arah, maka sebaiknya tabel tersebut harus dipecah sehingga menjadi beberapa tabel dua arah.
Kegunaan  grafik secara umum adalah  untuk  mempertegas dan  memperjelas penyajian data, mempercepat pemahaman  atau pengertian  (lebih  mudah membaca secara  fisual  dari  pada membaca  angka-angka  dalam  tabel),  mengurangi   kejenuhan melihat  angka-angka dan menunjukkan gambaran secara umum/menyeluruh dengan mudah.
        Grafik dibedakan menjadi 2 (dua) macam, yaitu :
a.    Grafik dari tabel distribusi frekuensi.
Jenis grafik ini adalah histogram, poligon dan ogive (seperti telah dijelaskan pada materi penataan data).
b.    Grafik dari penyajian data dalam bentuk tabel.
Jenis grafik inilah yang akan dibahas pada materi penyajian data.
       
Secara garis besar penyajian grafik / diagram dibedakan atas :
&  Grafik garis (line chart)
&  Grafik batang (bar chart)
&  Grafik lingkaran (pie chart)
&  Diagram gambar (pictogram)
&  Diagram peta (cartogram)
        
Bila  ingin dianalisa perkembangan data / nilai, maka lebih tepat data digambarkan dalam  bentuk  grafik  garis (line chart). Bila ingin dianalisa perbandingan  data / nilai, maka  lebih tepat data digambarkan dalam bentuk  grafik  batang/balok  (bar chart), grafik lingkaran (pie chart),  diagram  gambar (pictogram). Masing-masing  jenis  grafik tersebut akan  dijelaskan  pada pembahasan berikut ini.
     

1.    Grafik Garis
Grafik garis (line chart) adalah grafik yang menggambarkan perkembangan data. Pola  atau  kecenderungan data  dapat dengan mudah kita ketahui dari grafik garis, yaitu  dengan melihat arah garis yang menghubungkan titik-titik pada grafik tersebut.


Grafik ini  dapat dibagi atas :
v  Grafik garis tunggal (single line chart)
v  Grafik garis berganda (multiple line chart)
v  Grafik garis komponen berganda (multiple  component line chart)
v  Grafik garis  komponen  berganda  dalam persentase (percentage multiple component line chart)
v  Grafik garis saling menimbang (balance line chart)
v  Grafik garis interval (interval line chart)

Beberapa  ketentuan  dalam membuat  grafik  garis  adalah sebagai berikut :
J  Bentuk  grafik  yang  baik, bila perbandingan  sumbu  X (mendatar)   dan  sumbu  Y  (tegak) tidak terlalu jauh.
J  Kelengkapan grafik terdiri dari:                
i.              Nomor grafik yang dicantumkan sebelum judul.
ii.            Judul  grafik   yang  menyatakan  jenis, tempat, dan periode data.
iii.           Keterangan jika diperlukan.
J  Periode   (waktu) pertama, dicantumkan persis pada sumbu tegak.                                   
Contoh:                                         
                                                                                 
           20                                             atau                    20
           10                                                                        10
                                                                                         0
                   1990       1991       1992                                               1990        1991       1992
J  Tidak  perlu disediakan ruangan  untuk  periode   yang belum ada datanya.


       
a.   Grafik garis tunggal (single line chart)

        Grafik garis jenis ini biasanya digunakan untuk memberikan gambaran perkembangan data.  Misalnya ingin melihat  perkembangan nilai ekspor Nonmigas dari tahun 1990 sampai dengan tahun 1996 seperti tampak pada tabel berikut :

                                         Tabel 4. Nilai Ekspor Nonmigas Tahun 1990 – 1996
(Juta US$)

Tahun
Nilai Ekspor
(1)
(2)
1990
14,604.2
1991
18,247.5
1992
23,296.1
1993
27,077.2
1994
30,359.8
1995
34,953.6
1996
38,093.0

Sumber : Statistik Indonesia 1996, BPS





Grafik 1.  Perkembangan Nilai Ekspor Nonmigas Tahun 1990 – 1996
(Juta US $)
b.   Grafik garis berganda (multiple line chart)

Grafik garis ini memberikan gambaran perkembangan dari beberapa data dalam satu tabel, misalnya ingin melihat perkembangan nilai ekspor beberapa hasil pertanian sejak tahun 1992 hingga 1996 seperti pada tabel berikut :

Tabel 5.  Nilai Ekspor Beberapa Hasil Pertanian Tahun 1992 – 1996
(Juta US $)

Tahun
Karet
Kopi
Teh
Jumlah
(1)
 (2)
 (3)
 (4)
 (5)
1992
 1.036,7
 242,0
 141,0
1.419,7
1993
 976,8
 351,9
 156,0
1.484,7
1994
 1.271,8
 753,7
 96,3
 2.121,8
1995
 1.962,8
 605,7
 87,8
2.656,3
1996
 1.918,0
 605,9
 112,5
 2.636,4
Sumber : BPS






       Grafik 2. Perkembangan Nilai Ekspor Beberapa Hasil Pertanian
Tahun 1992 – 1996
 (Juta US $)


c.   Grafik  garis  komponen berganda  (multiple  component line chart)

 Grafik  garis  ini bertujuan  untuk  melihat perkembangan  dari beberapa jenis data, sekaligus untuk melihat perkembangannya secara kumulatif. Sebelum kita membuat grafiknya perlu dibuat  terlebih dahulu  tabel  yang merupakan  jumlah kumulatip pada tiap-tiap  tahun  secara  berurutan  menurut  masing-masing jenis datanya.  Misalnya untuk data pada Tabel 5, dilakukan perhitungan sebagai berikut :
    
Diolah dari Tabel 5.
Tahun
Karet
Kopi
Teh
(1)
 (2)
 (3)
 (4)
1992

 242,0
 141,0

 1.036,7
 1.278,7
 1.419,7
1993

 351,9
 156,0

 976,8
 1.328,7
 1.484,7
1994

 753,7
 96,3

 1.271,8
 2.025,5
 2.121,8
1995

 605,7
 87,8

 1.962,8
 2.568,5
 2.656,3
1996

 605,9
 112,5

 1.918,0
 2.523,9
 2.636,4

Catatan  :
Cara penghitungan adalah  sebagai  berikut, misalnya untuk tahun 1992, angka 1.278,7 diperoleh  dengan menjumlahkan  angka 1.036,7 dengan 242,0, dan angka 1.419,7  diperoleh dengan   menjumlahkan   angka   1.278,7   dengan   141,0  dan seterusnya.



Grafik  3. Perkembangan Nilai Ekspor Beberapa Hasil Pertanian
Tahun 1992 – 1996
 (Juta US $)


d.  Grafik garis komponen majemuk dalam persentase (percentage multiple component line chart)
       
Cara membuat grafik ini pada prinsipnya sama dengan pembuatan grafik garis komponen berganda, hanya  nilai yang  diplotkan  dalam bentuk  persentase.  Data  pada tabel  5  diubah dalam bentuk persentase  (%).  Untuk tiap-tiap nila i terhadap jumlah masing-masing pada periode yang bersangkutan,  sehingga data akan menjadi sebagai berikut :





Tabel  6. Persentase Nilai Ekspor Menurut Jenis Hasil Pertanian
Tahun 1972-1979


Tahun
Karet
Kopi
Teh
Jumlah
(1)
 (2)
 (3)
 (4)
(5)
1992
73.02
17.05
9.93
100.00
1993
65.79
23.70
10.51
100.00
1994
59.94
35.52
4.54
100.00
1995
73.89
22.80
3.31
100.00
1996
72.75
22.98
4.27
100.00
                                    Sumber : Diolah dari Tabel 5.

Setelah itu perlu disusun tabel kumulatif berdasarkan Tabel 6 di atas. Cara meletakkan (memplotkan) titik pada grafik, dilakukan seperti pada penyusunan Grafik 3 yaitu dengan menghubungkan nilai-nilai   yang  telah  dikumulatipkan.


Grafik 4.  Perkembangan Persentase Beberapa Hasil Pertanian
Tahun 1992-1996

e.  Grafik garis saling menimbang (balance line chart)
      
Kegunaan grafik  ini  adalah  untuk melihat  perkembangan  dari dua kelompok data yang saling  berlawanan, sehingga perkembangan selisih antara dua kelompok data  tersebut dapat diketahui. Misalnya data tentang pendapatan dan pengeluaran, ekspor dan impor, dan sebagainya. 
Contoh :

                            Tabel 7.  Nilai Ekspor dan Impor Nonmigas Tahun 1990-1996
(Juta US $)

Tahun
Ekspor
Impor
(1)
(2)
(3)
1990
14,604.2
19,916.6
1991
18,247.5
23,558.5
1992
23,296.1
25,164.6
1993
27,077.2
26,157.2
1994
30,359.8
29,616.1
1995
34,953.6
37,717.9
1996
38,093.0
39,333.0

Sumber : Statistik Indonesia 1996, BPS











Grafik 5. Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Nonmigas 1990-1996
(Juta US $)

f.    Grafik garis interval (interval line chart)
      
Grafik   ini  untuk menggambarkan   perkembangan  data yang   mempunyai  dua nilai. Misalkan mengenai data harga beras tertinggi dan terendah suatu daerah, keuntungan terbesar dan terkecil dari suatu  penjualan dan sebagainya.
        





Tabel  8. Harga Beras di DKI Jakarta
     Juli – Desember 1997
       (Rp/kg)

Bulan
Terendah
Rata-rata
Tertinggi
(1)
(2)
(3)
(4)
 Juli
      500
     750
   1,500
 Agustus
      700
     900
   1,650
 September
      800
  1,200
   1,700
 Oktober
   1,050
   1,250
   1,800
 November
   1,100
   1,500
   2,100
 Desember
   1,200
   1,800
   2,700

Sumber : Fiktif







Grafik 6.  Harga Beras di DKI Jakarta
Juli – Desember 1997
(Rp/kg)







2.   Grafik Batang (Bar Chart)

        Kegunaan grafik batang adalah untuk  menggambarkan perbandingan  data antara data perioda yang  satu  dengan perioda  lainnya,   atau  antara  data yang  satu  dengan data lainnya pada perioda yang berbeda.
Grafik batang mempunyai berbagai bentuk, yaitu:
1.    Grafik batang tunggal (single bar chart) 
2.    Grafik batang majemuk (multiple bar chart)
3.    Grafik batang komponen (component bar chart)
4.    Grafik batang komponen dalam persentase (percentage component bar chart)
5.    Grafik batang mendatar (horizontal bar chart)
                                      
 a.  Grafik Batang Tunggal (Single Bar Chart)
       
Grafik  batang  ini untuk  menggambarkan  perbandingan beberapa data pada periode yang sama (berasal dari tabel satu arah).
Tabel 9.  Nilai Ekspor Karet menurut Negara Tujuan
      Tahun 1996  (Juta US $)

Negara Tujuan
Nilai Ekspor
(1)
(2)
  Jepang
  140.7
  Singapura
  169.7
  Amerika Serikat
  847.4
  Lainnya
  760.2
  Jumlah
        1,918.0
Sumber : BPS




Grafik 7.  Nilai Ekspor Karet menurut Negara Tujuan
Tahun 1996  (Juta US $)


b.  Grafik Batang Berganda (Multiple Bar Chart)

        Grafik ini menggambarkan perbandingan beberapa data yang dirinci menurut beberapa kategori.  Cara  pembuatannya adalah  sebagai  berikut, misalnya  akan   digambarkan data  Tabel 2, maka penggambaran  batang untuk  setiap kategori  harus  berimpit untuk  setiap  kategori,  dan dipisahkan (diberi jarak) dengan kategori lainnya.
                     
       

Grafik 8. Banyaknya Pegawai Negri Sipil menurut  Golongan Kepangkatan
untuk Masing-masing Jenis Kelamin

Maret 1996

Grafik  9. Banyaknya Pegawai Negri Sipil  menurut  Jenis Kelamin
 untuk Masing-masing Golongan Kepangkatan Maret 1996
b.    Grafik  Batang  Komponen  Berganda (Multiple Component Bar Chart)
     
Grafik ini menggambarkan perbandingan data yang dirinci menurut beberapa kategori sekaligus dapat menggambarkan perbandingan jumlah datanya. Cara pembuatannya dengan membuat nilai kumulatip pada masing-masing perioda. Sebagai contoh, berdasarkan  Tabel  2 dapat dibuat nilai kumulatipnya sebagai berikut :




Grafik 10. Banyaknya Pegawai Negri Sipil menurut  Golongan Kepangkatan
 untuk Masing-masing jenis Kelamin
Maret 1996





c.    Grafik  Batang  Komponen  Berganda  dalam   Persentase (Percentage Multiple Component Bar Chart)
      

Grafik  ini menggambarkan perbandingan data dalam persentase yang telah dirinci menurut beberapa  kategori.  Cara  penggambarannya  sama    seperti  grafik   batang komponen setelah nilai-nilai datanya diubah dalam persentase. Sebagai contoh data dari Tabel  2,  setelah diubah dalam persentase dan dibuat  komulatif untuk setiap jenis kelamin, maka grafiknya adalah sebagai berikut :

Grafik 11. Persentase Pegawai Negri Sipil menurut  Jenis Kelamin
untuk Masing-masing Golongan Kepangkatan
Maret 1996











d.    Grafik Batang Mendatar (Horizontal Bar Chart)

Grafik  ini biasanya untuk menggambarkan  perbandingan antara kategori yang satu dengan kategori lainnya pada suatu  perioda  tertentu (bukan kategori  dalam  deret waktu).  Agar  lebih  mudah  membandingkan   data-data tersebut, maka nilai data disusun  dari yang  terbesar ke  nilai  yang  terkecil  atau   sebaliknya.  Sebagai contoh digunakan data dari Tabel 1.
       

            Grafik 12.  Jumlah Penduduk  menurut Propinsi di Pulau Jawa Tahun 1990
                                                                             ( 000 )






3.      Grafik Lingkaran (Pie Chart)
     
Kegunaan  grafik  lingkaran  pada  dasarnya  sama  dengan grafik  batang tunggal,  yaitu untuk  memberi  gambaran  mengenai perbandingan  beberapa data. Perbedaannya adalah  pada grafik  lingkaran  perbandingan tersebut  dilihat  dari nilai  persentasenya, sedangkan grafik batang tunggal  adalah nilai mutlaknya. Diagram  lingkaran  dibuat berdasarkan  tabel persentase satu arah,  langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
J  Gambarkan  sebuah  lingkaran lalu   dibagi-bagi   dalam beberapa sektor.                                  
J  Tiap   sektor  merupakan kategori data  yang  terlebih dahulu diubah ke dalam "derajat"

Contoh:
Misalnya dari Tabel 9 dapat dibuat persentase dan derajat sektornya sebagai berikut.

Negara Tujuan
Nilai Ekspor
(%)
Derajat
(1)
(2)
(3)
(4)
Jepang
140.7
7.34
     26.41
Singapura
169.7
8.85
     31.85
Amerika Serikat
847.4
44.18
    159.05
Lainnya
760.2
39.64
    142.69
Jumlah
1918
100.00
    360.00








Grafik 13.  Persentase Nilai Ekspor Karet menurut Negara Tujuan
      Tahun 1996



4.      Diagram Gambar (Pictogram)
       
Diagram gambar sering   dipakai untuk mendapatkan gambaran secara kasar dari suatu   persoalan  dan sebagai penyajian visual  yang baik bagi  orang awam, lebih-lebih  jika  simbul yang   digunakan  cukup menarik.  Sebagaimana tersebut dalam kutipan berikut :
 "Penyajian  grafik yang paling menarik ialah  penyajian  secara piktografis,  yang dapat disajikan secara  tepat serta  mengena. Bentuk diagram sedemikian itu  sebetulnya tidak memberikan perbandingan yang memuaskan pada pembacanya, tetapi penyajian sedemikian itu  sangat  menarik perhatian.  Efek  lukisannya  sangat  mengesankan"  (Anto Dajan, 1986, hal. 71).

 Dalam grafik gambar, setiap satuan jumlah   tertentu dibuat  sebuah  simbol   sesuai  dengan  macam   datanya.  Misalnya untuk  data  mengenai jiwa, penduduk dan pegawai dibuat gambar orang, satu gambar untuk  tiap  5000  jiwa. Sedangkan   untuk   data  bangunan, gedung  sekolah dan bangunan  lain dibuat gambar gedung, misalnya satu gedung menyatakan 1000 buah, dan masih  banyak  contoh lain lagi. Kesulitan yang dihadapi ialah ketika  menggambarkan bagian simbol untuk satuan yang tidak penuh.

Contoh:
   
        

        Kalbar                                                             = 22  penduduk per Km2
        Kalteng                                = 9  penduduk per Km2
        Kalsel                     = 71  penduduk per Km2
            Kaltim                                                       = 9  penduduk per Km2

Grafik 14 : Kepadatan Penduduk Per Km2 menurut Propinsi di Kalimantan
Tahun 1990


5.      Grafik Peta (Kartogram)
       
Grafik peta ( kartogram) yaitu grafik yang  memberikan  keterangan  tempat dari jenis data  yang  ada,  pada sebuah  peta.  Misalnya, laju pertumbuhan penduduk  di  5 (lima) wilayah Propinsi DKI Jakarta tahun 1990, maka data tersebut ditulis dalam peta yang dibuat, dan  ditempatkan sesuai dengan daerah/lokasi tersebut. Dalam  pembuatannya digunakan  peta geografis di mana data terdapat.  Diagram peta (kartogram) dapat juga digambarkan dengan menambahkan grafik lainnya ke dalam peta, misalnya grafik gambar, batang dan lingkaran.
Contoh :


7
 


65
 


17
 

116
 

843
 

76
 

Grafik 15. Kepadatan Penduduk Per KM2 menurut Kepulauan di Indonesia
Tahun 1990


Agar tujuan membuat grafik dari berbagai tabel mencapai sasaran maka dalam memilih grafik yang sesuai perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
       
a.    Dari  sudut penganalisaan/penarikan kesimpulannya.
Apakah  yang  ingin  dilihat,  "perkembangan  data"  atau "perbandingan data", misalnya untuk membandingkan beberapa kejadian atau keadaan pada saat tertentu.
       
b.    Dari  bentuk / macam data yang disajikan dalam  tabel  yang ingin dibuat grafiknya.
Ada  data menurut deret waktu, data dalam   dua   periode atau  lebih yang  tidak  menurut  deret waktu, dan  sebagainya.                                   
       
c.    Harus disesuaikan  dengan  tingkat  pengetahuan konsumen data.
Agar grafik yang kita buat dapat dimengerti oleh konsumen data, maka grafik harus dibuat sedemikian rupa  (misalnya gambar-gambar  yang menarik yang dapat  membantu  membaca angka-angka statistik yang disajikan bagi masyarakat awam) sehingga  penyajian data tersebut akan mencapai sasaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar